Cara Pasang ACP
Cara pasang ACP
ACP (Aluminium Composite Panel) adalah material yang dapat Anda manfaatkan untuk memberikan finishing terhadap bangunan. ACP ini biasanya dipasang menutupi permukaan dinding bagian eksterior. Penggunaan ACP akan membuat desain eksterior bangunan menjadi nampak lebih mewah, bergaya, dan futuristik. Proses pemasangan ACP (Aluminium Composite Panel) ini sendiri terdiri atas empat pekerjaan utama yang harus dilaksanakan dengan baik. Di antaranya yaitu :
Pekerjaan 1. Persiapan Teknis dan Non-Teknis
Pastinya tugas pertama yang mesti dilaksanakan diawali dengan persiapan pekerjaan, baik secara teknis maupun non-teknis. Pekerjaan teknisnya antara lain mob demob alat, material, dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Diperlukan juga persiapan alat bantu untuk menunjang pekerjaan seperi scaffolding atau steger. Persiapan untuk materialnya mesti dilakukan secara teliti, khususnya pengadaan ACP. Usahakan perhitungannya tepat dan kode warnanya sesuai. Sebab kalau sisanya terlalu banyak dapat membuang anggaran sia-sia mengingat harga ACP yang cukup mahal.
Sedangkan untuk pekerjaan non-teknisnya berhubungan dengan urusan administrasi. Misalnya seperti survey lokasi, pembuatan gambar desain, penyusunan RAB (Rencana Anggaran Belanja), dan lain-lain. Dari data-data yang sudah didapatkan, kita bisa menyiapkan anggaran secara tepat serta menghitung kebutuhan material bangunan. Sehingga jalannya pembangunan dapat berlangsung secara lancar dan tidak mengalami hambatan yang berarti
Pekerjaan 2. Pembuatan Rangka untuk ACP
ACP (Aluminium Composite Panel) dipasang pada rangka yang telah dipersiapkan secara khusus. Dalam pembuatan rangkanya, kita harus memperhatikan struktur yang dibutuhkan sesuai kondisi lokasi proyek pekerjaan atau spesifikasi yang sudah ditentukan. Detail mengenai pembuatan rangka pemasangan ACP secara lengkap akan kami bahas pada artikel selanjutnya. Kali ini kami akan memberitahukan tentang dasar-dasar pembuatan rangkanya saja.
Pembuatan rangka untuk ACP memerlukan material-material di bawah ini :
Hollow Galvanis atau Holow Aluminium
Anda bisa menggunakan hollow yang terbuat dari galvanis atau aluminium tergantung anggaran, kebutuhan, serta spesifikasi yang ditentukan. Dibandingkan hollow aluminium, hollow galvanis memiliki harga yang lebih murah, lebih gampang dirakit, dan lebih kuat. Pemasangan hollow ini bisa dilakukan melalui pengelasan atau skrup baja ringan. Anda bisa memakai hollow berukuran 2 x 4 dan 4 x 4. Biasanya hollow 2 x 4 dipakai untuk ambangan. Sedangkan hollow 4 x 4 berfungsi sebagai penyangga karena mempunyai struktur yang lebih kuat.
Braket Siku
Braket siku berguna untuk meperkuat dudukan rangka hollow. Dalam pelaksanaannya, braket siku ini dapat dipotong setiap 10 cm, 20 cm, atau sesuai kebutuhan. Pemasangan braket siku ini bisa memakai dynabolt atau sekrup pasang besar dan fischer untuk braket yang menempel pada dinding. Sedangkan braket yang menempel di rangka ACP dapat dipasang memakai sekrup atau melalui proses pengelasan.
Perakitan rangka untuk pemasangan ACP harus dilaksanakan dengan akurat sesuai ukuran modul ACP menurut spesifikasi dan gambar teknis. Misalnya pada gambar dibutuhkan modul ACP yang berukuran 120 x 120 cm, maka perakitan rangkanya bisa memakai as yang berukuran 118 x 118 cm atau tetap pada ukuran as 120 x 120 cm tergantung metode pemasangannya.
Mengapa harus 118 x 118 cm? Karena ACP memiliki ukuran standar 122 x 244 cm/lembar. Jadi bila kita kurangi dengan bendingan untuk kupingan sejauh 2 cm untuk tiap tepinya, maka ukurannya menjadi 118 cm. Pada posisi rangka seperti ini, ACP akan menyisakan jarak antar modul (nat) sekitar 1 cm. Anda bisa memakainya untuk memasang sekrup pada brasing ACP dan rangka.
Sementara itu pada rangka yang menggunakan jarak as sejauh 120 x 120 cm umumnya akan menyisakan nat yang lebih besar. Hal ini dapat mengakibatkan finishing-nya memakai sealant menjadi lebih boros. Sedangkan dari segi estetika, tampilannya pun menjadi kurang rapi kalau natnya terlalu lebar. Kecuali kalau ACP tersebut dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi, justru nat ini sengaja ditonjolkan agar pemakaian modul ACP-nya terlihat jelas.
Pekerjaan 3. Pemasangan ACP dengan Baik
Mulailah dengan melakukan pekerjaan pengukuran sesuai dengan modul yang telah ditentukan. Modul ini biasanya disesuaikan dengan rangka yang sudah dibuat sebelumnya. Di sini diperlukan oleh peralatan bantuan seperti hand router besar, hand router kecil, dan router CNC. Lantas lakukan pemotongan atau pembuatan produk bendingan sesuai dengan ukuran. Khusus jika menggunakan hand router yang kecil, ukurannya perlu ditambah 4,5 cm sesuai ukuran as routernya. Contohnya untuk membuat bendingan 2 cm, maka profil yang dibuat menjadi 6,5 cm.
Setelah modul ACP selesai dibenting, pekerjaan selanjutnya adalah menekuk bendingan tersebut serta memberikannya braket aluminium. Khusus braketnya dapat menggunakan spigot atau stiffener. Perlu Anda ketahui, profil spigot berbentuk siku aluminium. Sedangkan profil stiffener berbentuk seperti angka dua. Braket ini sendiri berguna untuk mengunci ACP pada rangka memakai sistem sekrup. Jumlah braket yang perlu dipasang dapat disesuaikan menurut ukuran modul ACP. Adapun standarnya untuk modul berbentuk kotak 118 x 118 cm yaitu 8 buah yang dipasang di setiap tepi pada bagian atas dan bawah.
Tahap berikutnya ialah memasang modul ACP pada rangka yang sudah kita buat. Cara pemasangan ACP ini tinggal diikat saja menggunakan sekrup dari braket ke rangka. Disarankan saat proses pemasangan ACP ini dibantu dengan benang agar posisinya benar-benar lurus dari ujung satu ke ujung yang lainnya. Selain itu, Anda mesti mengusahakan supaya level setiap permukaan ACP tersebut sama rata dan tidak menggelembung. Upayakan agar arah panah atau gambar yang ada pada proteksi sama arahnya. Hal ini akan bermanfaat sekali pada segi estetikanya.
Pekerjaan 4. Finishing Pemasangan ACP
Ini merupakan pekerjaan tahap terakhir yang mesti dilakukan karena berpengaruh besar terhadap segi estetika ACP tersebut. Pekerjaan ini membutuhkan sealant sebagai bahan utamanya.
Alat dan Bahan :
- Sealant : Sebaiknya memakai sealant yang bersifat netral dengan warna yang sesuai dengan warna nat.
- Lakban kertas : Lakban kertas ini berguna sebagai marking pembatas pada tepian nat supaya sealant tidak meluber.
- Backup/Karet busa spons : Fungsinya untuk mengganjal dasar nat agar sealant tak terlalu boros. Pilihlah warna backup yang tidak mempengaruhi warna sealant. Selain untuk mengganjal nat, backup juga berguna untuk menarik dan meratakan sealant.
Langkah kerja :
- Sobeklah sedikit pelindung ACP yang terdapat pada tepian nat.
- Ganjal bagian dasar nat antar-ACP menggunakan backup.
- Pasanglah lakban kertas di setiap tepian nat sebagai marking.
- Terapkan sealant pada celah-celah permukaan nat yang telah diganjal backup.
- Tariklah selant tersebut dan ratakan memakai tarikan backup.
- Usahakan tarikannya sekali saja agar hasilnya rapi dan rata.
- Lepaskan lakban kertas setelah permukaan sealant-nya sudah rata.
- Lakban kertas mesti dilepaskan dengan cepat sebelum sealant mengering.
- Setelah yakin semuanya sudah rapi, bukalah proteksi ACP.
- Setelah proteksi ACP dilepaskan, jangan memegang permukaan ACP lagi.
Â
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat Platinum!
Simak informasi menarik lainnya di blog paluminium.com.
Sedang mencari jasa pemasangan aluminium dan kaca?
Hubungi kami segera untuk konsultasi desain dan harganya: